Minggu, 18 Agustus 2013

surat cinta untuk calon imamku

Duhai calon imamku,
Apa kabarmu hari ini ? sudahkah engkau ucapakan selamat pagi dan bersyukur ? karenan masih diberi kesempatan melihat dunia yang fana ini ?!

Duhai calon imamku,
Disini aku sedang mengalami kegalauan dalam menyikapi sebuah kehidupan dan kesiapan diriku dalam mendampingimu kelak sampai sisa umurku. Akankah aku bilang IYA dan menerima pinanganmu ataukah aku harus bilang TIDAK dan menolak dirimu ?!

Duhai calon imamku,
Dalam kebimbangan ini aku sering bertanya-tanya, kenapa Allah mengujiku tepat pada hati ini? Bagian terapuh dalam diriku. Tapi sekarang aku tau jawabannya .
Karena Allah terlalu mencintaiku. Agar aku selalu ingat pada-Nya. Agar aku selalu mencintai-Nya. Agar aku selalu bersyukur pada-Nya.
Aku yakin, Allah tidak akan memberi sesuatu yang aku inginkan, tapi Dia akan selalu memberi apa yang aku butuhkan.

Duhai calon imamku,
Jujurlah padaku bagaimana perasaanku terhadapku ? akankah engkau masih mencintaiku ?
Mungkin ini akan terlihat konyol tapi aku akan cemburu bila engkau mencintai perempuan lain selain diriku. Tapi aku tidak akan cemburu bila cintamu kepadaku tidak sebesar cintamu kepada-Nya

Duhai calon imamku,
Harus kamu tau, aku bukanlah perempuan yang terbaik untukmu, tapi aku akan mencoba menjadi istri yang terbaik untuk mujahid-mujahid kecil kita, untukmu, dan untuk keluarga kita.

Duhai calon imamku,
Aku bukanlah perempuan yang jago memasak, maafkanlah aku bila suatu saat masakanku tak baik untuk dihidangkan tapi aku akan berusaha untuk menjadi koki terbaik dalam keluarga

Duhai calon imamku,
Aku bukanlah perempuan cantik yang pintar bersolek seperti teman-temanku. Tapi aku akan berusaha selalu menghias wajahku dengan senyumku.

Duhai calon suamiku,
Bila suatu saat aku tidak mengindahkan perintahmu, tegur aku. Karena aku bukanlah perempuan sempurna yang sering lalai membangun keluarga kita. Maafkanlah aku atas semua tingkah lakuku yang mungkin belum dewasa. Bimbing aku menuju kedewasaan itu.

Duhai calon imamku,
Bila aku memilihmu karena ketampananmu, mungkin aku akan meninggalkanmu bila sudah tak tampan lagi
Bila aku memilihmu karena kekayaanmu, mungkin aku akan meninggalkanmu bila kau sudah tak kaya lagi

Duhai calon imamku,
Aku memilih dirimu bukan karena kekayaanmu juga ketampananmu, tapi karena hatimu. . .          


Duhai calon imamku,
Katanya perempuan itu adalah rusuk dari kaum hawa. Kenapa rusuk dan bukan tengkorak kepala? Kenapa rusuk dan bukan tulang kaki ?
Bukan tengkorak kepala karena perempuan derajatnya tidak akan melebihi sang suaminya
Dan bukan pula tulang kaki karena perempuan tidaklah serendah itu.
Namun tulang rusuk yang tempatnya di dada, dekat hati yang penuh dengan perasaan.
Oleh karena itu jika engkau marah kepadaku duhai calon imamku, aku harap jangan kasari aku. . jika engkau paksa lurus tulang rusuk tersebut maka bukanlah kebaikan yang engkau peroleh. Namun keretakanlah yang akan menghampirinya.

Duhai calon imanku,
Ku menantikanmu meminangku dari ayahku
                                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar