Senin, 18 Maret 2013

selangkah mengukir jejak menuju impian

12 Maret 2013
Selangkah Mengukir Jejak Menuju Impian

Hari senin, 10 maret 2013. Pagi yang tidak jauh berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya, tetap sama dengan sinar mentari yang masuk melalui celah-celah jendela, embun yang masih tebal menutupi sebagian pohon, dan semilir-semilir angin yang membuat tubuh semakin menggigil. Hal yang membuat itu berbeda dan istimewa adalah aku berangkat ke sekolah. Bukan, bukan kuliah tapi sekolah. Ya sekolah... sesuatu yang sudah lama tidak aku lakukan atau bahkan belum pernah aku lakukan, mengajar. Waw.. tepatnya sich mengajar di salah satu TK Tulungagung, merupakan langkah besar meraih impian. Bukan merupakan sekolah yang besar tapi merupakan langkah awal yang luar biasa.
Banyak banget kenagan yang aku dapatkan dihari pertama. Salah satu hal yang ku rindukan ternyata upacara bendera. Entah kapan aku terakhir kali ikut upacara. Bertemu dengan anak-anak yang sangat manis, bandel, heboh, seru dan polos khas gaya anak kecil, aku suka. Melihat mereka yang tertawa sepuasnya kadang-kadang membuatku iri, mereka senyum dan tertawa dengan jujur tanpa dibuat-buat tidak seperti orang-orang dewasa yang kadang kala memakai topeng kemunafikannya. Mereka bermain dengan hebohnya tanpa harus memikirkan ini salah apa benar, tanpa harus memikul beban dipundaknya. Akuiri karena dengan kepolosannya bisa kutemukan kejujuran dan keiklasan dalam hidupnya yang seharusnya dicontoh oleh orang-orang yang merasa dia sudah dewasa. Mungkin hal itulah yang menjadi salah satu alasan kenapa aku ingin menjadi guru.
Dengan menjadi guru di TK itu aku berharap suatu saat ada anak-anakku yang akan menjadi orang besar dan aku akan berkata “dia adalah anakku, anakku yang ku banggakan” wach betapa bangga dan senangnya diriku bila hal itu bisa terjadi meskipun mungkin mereka akan lupa dengan diriku, tidak apa.. setidaknya aku sudah memberikan sesuatu hal yang tidak besar dalam hidup orang besar. Ammmiiiinnnnn..... tidak banyak yang aku harapkan dari mereka, aku hanya igin mereka tersenyum dengan tulus. Harapan untuk diriku ? tetap sama, aku ingin menjadi guru untuk diriku sendiri, untuk anak-anakku kelak, untuk orang tuaku, untuk imamku kelak, untuk keluargaku, dan spesial untuk nenekku. Aku akan mewujudkan cita-citamu... tunggu aku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar