Minggu, 20 Januari 2013

my love in my life



Author         : Any Setyawati

 




love... cinta... Ya, cinta
sebenarnya pa sich makna cinta menurut kalian ?
cinta adalah sesuatu yang nggak bisa diungkapin dengan kata-kata (gombal)
cinta adalah ketika dia tidak memperdulikanmu, dan kamu masih menunggunya dengan setia (g percaya, survei g membuktikan)
cinta adalah senandung rasa dalam ungkapan hati.... bait-bait cinta yang terucap disetiap palung jiwa. (ihhiiiirrr..... bokis bgt)
cinta adalah keindahan semata-mata (masak......?)
cinta adalah bla, bla, bla, bla
banyak banget tuch makna dari cinta –katanya-
hemm... cinta menurut q ? pa ya? Eits, jangan tanya cinta dengan pacar atau kekasih dulu. Karena bagi q itu semua hanya ilusi... fatamorgana... kecuali kalo dah jadi suami / istri kalian dan mang bener-bener kalian sayangi. J hehehehe
meskipun kaya gitu, q juga masih punya cinta lho... jangan salah. Tapi saat ni cintaq lebih tertuju pada keluargaq. Ibuku, ayahq, kakakq, dan seseorang yang paling q sayang dalam hidupq saat ni ‘nenekq’. Iya, nenekq. Telah ku tanamkan cinta yang begitu besar untuk nenekq, melebihi kedua orang tuaq. (q bukan anak durhaka...................)
Bila kebanyakan orang akan membicarakan cinta mereka dengan kekasih ataupun pacarnya, tapi tidak denganq. Dengan sangat bangga q akan menceritakan kisahq dengan nenek ‘my hero’. Meskipun q tau, mungkin banyak orang yang jenuh dan mencemoohq saat q ceritakan ini. Ha nenek ? pa yang special ? Cuma orang tua ja ko dibanggain !! ya, karena beliau orang tua itulah q banggain, karena kasih syangnya itulah q banggain, karena pelukannya itulah q banggain, karena kelembutannya itulah q banggain, dan karena senyumannya itulah q banggain. Love u so much...
Bagiq, beliau bukan hanya sekedar nenek dalam hidupq. Namun bisa juga sebagai orang tua, teman, bahkan sahabat. Nggak jarang q curhat dengan nenekq. Tidur pun kami seranjang, kalo saat makan beliau sulit makan bila g bersama. Q g akan merasa malu, risih pun juga enggak. Q malah senang, sesuatu yang g bisa q lupain.
Sebelum kami tidur, kami menyempatkan untuk mengobrol, bernyanyi, cerita, dan becanda bersama sampai mata terpejam. Suatu malam q utarakan niatq untuk melanjukan kuliah setelah lulus. Menjadi seorang guru, itulah mimpiq. Bukan.... maksudq itulah mimpi kami. Iya, beliau langsung setuju dan membujuk orang tuaq untuk mengabulkannya yang saat itu kedua orang tuaq tidak pernah merestuinya. Dengan syarat, q g boleh meninggalkan beliau. Itulah impian besar kami, q menjadi seorang guru. Seorang wanita yang tangguh, yang kelak tidak akan merepotkan suami dan keluarganya, yang bisa berdiri tegak setegak tiang bendera merah putih. Dan tentunya bisa menjadi seorang ibu yang baik untuk keluarganya.
Hingga suatu malam, beliau bilang bahwa ia capek untuk cerita, ia ingin tidur, jelas q g trima itu, q selalu bertanya masa mudanya, masa tuanya, dan juga impiannya. 2 kata yang g bisa q lupain “jadilah guru” dan ia pun langsung tertidur. Paginya kami melanjutkan aktifitas seperti biasa, q masih ingat itu adalah hari mingu. Siang... q masih bercanda bersama, masih membuatkannya madu, masih menjailinya. Dan sorenya waktu q dirumah, g tau kenapa tanteq teriak-teriak memanggilq. Iya, nenekq jatuh saat masih sholat dan menahan sakit di kepalanya. Kami sekeluarga membawanya ke klinik, dan suntikan penenang yang diberikan oleh suster itu benar-benar membuat nenekq tenang. Tertidur pulas.
Karena keadaan yang semakin memburuk, minggu malam beliau dipindahkan ke salah satu rumah sakit di luar kota. Besoknya, ada kabar kalo pembuluh darah di otak sebelah kiri beliau pecah. . . satu-satunya cara untuk menyembuhkannya dengan operasi. Namun dengan usia dan kondisi yang tidak stabil ini dokter tidak bisa melakukannya. Kami nggak tau pa yang harus kami lakukan, menunggu... hanya itulah yang bisa kami lakukan dan berdoa agar beliau bisa sadar dari komanya. Setiap hari kusempatkan bercerita di samping telinga nenekq, q percaya beliau pasti mendengarnya. Believe it... suatu hari disaat q bercerita disamping beliau, dokter itu mendekatiq. “gunakan waktumu sebaik-baiknya, nenekmu g akan bisa bertahan lama karena pembuluh darah otak kanan juga pecah”. Jueedeerrr........ Hellow, pa maksudnya ? dia bukan tuhan kan, g berhak dia berkata seperti itu. Kalo q g ingat dia Dokternya, sudah q maki-maki dia. Astagfirullah.... Khilaf dikit ueyyy..
Satu minggu sudah beliau dirawat, tepatnya hari senin. Dan sudah satu minggu pula beliau belum sadar juga dari komanya, padahal saat itu q ingin berpamitan kalo q nanti core akan melakukan daftar ulang disalah satu perguruan tinggi. Yang artinya satu langkah mimpi kami akan terwujud. Ciuman, ya... ciuman itupun mendarat dipipinya sebelum ku pergi. Namun sepulang dari kampus, q g tau kenapa hati ini ingin kembali ke rumah sakit tapi beraaattt banget untuk melangkah kesana. Dan akhirnya q pulang, g mampir kerumah sakit.
Q masih ingat, sangat jelas malah dalam benakq. Sampai di depan rumah nenekq, keranda itu datang tepat di depanq. Iya. . beliau sudah meninggal. Wah, nggak da kata-kata yang bisa q ungkapkan bagaimana perasaanq waktu itu. Kesenangan pun seakan luntur berubah menjadi duka. Q kalut, q shock, q benar-benar g kuat lagi. Air mata ini seakan g da habis-habisnya untuk mengalir. Nggak da yang bisa nenangin q. Dan pada saat itulah pertama kalinya q melihat Ibuq menangis. Sakit.......banget rasanya. Melebihi sakitnya saat dicampakan sang pacar.
Tanggal 20 Juni 2011, hari yang g akan q lupain. Seakan-akan seperti dalam film, flasback...semua kejadian masa lalu saat bersama tergambar jelas dihadapanq. Saat ini dan itu. Dan ternyata ciumanq di rumah sakit adalah ciuman sekaligus sentuhan yang terakhir untuk beliau. Dan cerita sebelum tidur waktu itu adalah pesan terakhir untukq. Kuliah, menjadi guru.
Kalian tau apa yang terjadi setelah itu ? Q gila, q stres... benar-benar stres.. setiap hari q masih menanyakan nenekq, masih mencarinya, masih mengajaknya makan, masih bercanda bersama, masih. . . masih igin melakukan aktifitas bersama. Semua keluargaq kuatir dengan kondisiq seperti itu. Huftt . . . Tapi sekarang q sadar itu nggak akan pernah terjadi lagi. Karena beliau telah pergi, pergi meninggalkanq untuk selamanya.
Emmm... percaya tidak ada kehidupan setelah kematian ? Q percaya. q percaya ia selalu ada untukq. Q percaya dia akan menungguq. Beberapa waktu yang lalu ada seseorang berkata “orang yang engkau sayangi entah kapan pasti ia akan meninggalkanmu”. Q setuju itu, meninggalkan dalam arti tak ada lagi dihadapannya namun akan selalu ada di hati. Whahaha sok melankolis nich q
Saat ni, q sangat merindukannya. Sangat sangat sangat rindu... kawan, hanya satu pesanq. Sayangilah nenekmu seperti engkau menyayangi ibumu. Nenek bukanlah sebuah aib untukmu yang harus kamu hindari, yang membuatmu malu, yang membuatmu jijik, yang membuatmu merasa itu semua nggak penting. Bayangin dech, bila nenekmu nggak ada maka ibumu juga g da, otomatis kamu juga g akan ada di dunia ini. . .
Sesungguhnya kalian tau kenapa q sangat menyayanginya ?
Karena, meskipun dia seorang nenek yang sering kali lupa menyebutkan siapa namaq dan siapa diriq namun beliau tidak akan pernah lupa mengganggap q sebagai cucunya. Tidak akan pernah lupa menyisakan sedikit makanan untukq. Tidak akan pernah lupa membelikan q barang yang mungkin itu g berharga. Dan tidak pernah lupa memintaq untuk terus mewujudkan impian. . . .

In memorian Muslimah, My hero
Senin, 20 Juli 2011


Untuk rembulan di samping sayap jibril
Q selalu menanti di tepi kematianq
Tapi . . .
Q tak kuat menanti lama dan mengubur rindu di pusara yang semakin lama semakin mengering
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar